PENGARUH PEMBERIAN MOL BATANG PISANG DAN SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG MERAH

  • Ulfah Nur Ulumiah Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut
  • Hanny Hidayati Nafi'ah Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut
  • Novriza Sativa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut
Keywords: Batang Pisang, Kacang Merah, MOL, Sabut Kelapa

Abstract

Kacang merah (Phaseolus Vulgaris L.) memiliki kandungan lemak yang baik untuk kesehatan dan mengandung cukup mineral yang banyak.  Produksi kacang merah beberapa waktu ini mengalami fluktuatif. Salah satu hal yang menyebabkan produksi kacang merah fluktuatif, ialah penurunan kesuburan tanah pada lahan budidaya Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroorganisme lokal batang pisang dan sabut kelapa terhadap pertumbuhan tanaman kacang merah. Percobaan dilaksanakan di Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, pada bulan Maret sampai Mei 2021. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3. Faktor pertama adalah pemberian mikroorganisme lokal batang pisang (150, 250, 350 dan 450 ml/liter air). Faktor kedua adalah mikroorganisme lokal sabut kelapa (150, 250, dan 350/liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada kombinasi perlakuan b4s3 (pemberian mikroorganisme lokal batang pisang 450 ml/liter dan sabut kelapa 350 ml/liter air) terhadap tinggi tanaman pada umur 35 dan 42 HST dan kombinasi perlakuan b1s1 (pemberian mikroorganisme lokal batang pisang 150 ml/liter air dan sabut kelapa 150 ml/liter air) terhadap jumlah polong per tanaman dan jumlah biji per tanaman.

 

References

Aliksa. 2011. Sri Organik Consultant. Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.

Diana, N.S. S Kurniasih. R Teti Rostikawati. 2012. Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang Nangka Teradap Produksi Rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan.

Fitriani, L. Y. K. 2019. Pengaruh Pupuk Organik Cair Batang Pisang Kepok terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tiga Jenis Tanaman Sawi. Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi, Vol. 1 No. 2, 78-86.

Hanum, H. G. 2016. Pengaruh Pupuk Anorganik dan Organik terhadap Sifat Kimia Tanah di Lahan Sawah dengan Sistem Tanam SRI dan Konvensional.

Jamilah, Y. N. 2013. Peranan Gulma Chromoleana Odorata dan Sabut Kelapa sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Cair Menggantikan Pupuk Kalium untuk Pertumbuhan dan Hasil Padi Ladang.

Kusumawati. 2015. Analisa Karakteristik Pupuk Kompos Berbahan Batang Pisang. Universitas PGRI. Yogyakarta.

Maspary. 2012. Retrieved from www.gerbangpertanian.com/2012/05/apa-kehebatan-mol-bonggol-pisang.html.

Oviyanti. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Gamal (Gliricidia sepium). Jurnal Biota, 61-67.

Pasaribu, P. K. 2014. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Fosfat. Jurnal Online Agroekoteknologi 2 (4).

Rusiani, E., Mahdiannoor, & Adriani, F. (2018). Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah terhadap Pemberian Berbagai Dosis POC Sabut Kelapa dan Batang Pisang di Lahan Rawa Lebak. Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 8(2), 90 - 97.

Santi, S. S. 2012. Kajian Pemanfaatan Limbah Nilam untuk Pupuk Cair Organik dengan Proses Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia 4(2).

Suwahyono, U. 2017. Panduan Penggunaan Pupuk Organik . Penebar Swadaya. Cibubur.

Talago, I.(n.d.). 2018. https://www.cpuik.com/2013/08/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan.html
Published
2022-02-01
Section
Articles