SERANGAN HAMA DAN KEJADIAN PENYAKIT PADA PERBENIHAN KOPI ROBUSTA DENGAN PEMBERIAN HORMON PERTUMBUHAN YANG BERBEDA
Abstract
Kopi Robusta merupakan komoditas perkebunan yang dikembangbiakkan secara vegetatif yaitu setek batang dimana digunakan zat pengatur tumbuh (zpt) untuk memacu pertumbuhan akar. Saat ini banyak dikembangkan zpt dari bahan alami yaitu bawang merah. Namun, informasi mengenai pengaruh penggunaan zpt alami pada perbenihan kopi robusta terhadap serangan hama dan penyakit masih terbatas. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan bawang merah sebagai zpt terhadap serangan penyakit pada setek kopi robusta. Penelitian ini dilakukan di lokasi perbenihan Kebun Percobaan Pakuwon dan Laboratorium Terpadu Balittri pada bulan September 2020- Februari 2021. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Faktorial dengan klon kopi robusta sebagai faktor pertama (BP 936, BP 538, SA 237, BP 43, BP 308, BP 913) dan zpt (Rotone F, pasta bawang dan saripati bawang) sebagai faktor kedua. Percobaan diulang sebanyak 2 kali dan diamati setiap minggu selama 90 hari. Tanaman yang mati dengan menunjukkan gejala serangan hama dan penyakit dicatat dan diidentifikasi lebih lanjut di laboratorium. Hama yang menyerang setek kopi robusta adalah rayap dari genus Macrotermes, sedangkan penyakit yang menyerang adalah dari genus Rhizoctonia. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa pemberian zpt alami tidak berbeda nyata dengan penggunaan Root Up terhadap serangan hama dan penyakit pada setek batang kopi robusta. Pemberian Root Up, pasta bawang dan saripati bawang memiliki pengaruh yang sama terhadap jumlah tanaman yang mati akibat serangan hama dan penyakit. Gejala penyakit yang ditemukan adalah batang berwarna hitam dan lapuk, sedangkan gejala serangan hama adalah stek menjadi patah dan kopong.
References
Asante-kwatia, E., Mensah, A. Y., & Fobi, E. A. (2021). An Ethnobotanical Study on Medicinal Plants Used as Antidote for Snakebite and as Snake Repellent in the Ejisu-Juabeng District of Ghana. 8(July), 53–62. https://doi.org/10.22127/RJP.2021.293888.1731
Magesa, J., Msogoya, T., & Rweyemamu, C. (2020). Effects of cutting position along mother plants on rooting of hybrid coffee varieties. Journal of Agricultural and Crop Research, 8(6), 113–119. https://doi.org/10.33495/jacr_v8i6.20.145
Octaviani, M., Fadhli, H., & Yuneistya, E. (2019). Antimicrobial Activity of Ethanol Extract of Shallot (Allium cepa L.) Peels Using the Disc Diffusion Method. Pharmaceutical Sciences and Research, 6(1), 62–68. https://doi.org/10.7454/psr.v6i1.4333
Rahmayanti, R., Putri, S., & Fajarna, F. (2016). UJI POTENSI KULIT BAWANG BOMBAY (Allium cepa) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti. Jurnal Edukasi Dan Sains Biologi, 5(1), 77794.
Sari, M. U., Hartono, R., & Hakim, L. (2013). Sifat Antirayap Ekstrak Kulit Bawang merah (Allium cepa L.) (Antitermites Properties of Onion Shell Extract). Peronema Forestry Science Journal, 2(1), 139–145.
Shanbhag, R. R., & Sundararaj, R. (2011). An identification guide to the wood destroying termites of south India. Journal of the Indian Academy of Wood Science, 8(2), 148–151. https://doi.org/10.1007/s13196-012-0028-9
Upadhyay, R. K. (2021). ANTI-TERMITE EFFICACY OF VARIOUS PLANT ESSENTIAL OILS WITH World Journal of Pharmaceutical Research ANTI-TERMITE EFFICACY OF VARIOUS PLANT ESSENTIAL OILS. January. https://doi.org/10.20959/wjpr20213-19947