ANALISIS RAGAM GABUNGAN LINTAS LOKASI PEMBERIAN KONSORSIUM FMATERHADAP KARAKTERISTIK TUMBUH TIGA KULTIVAR TANAMAN JARAK

  • Ai Komariah Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti
  • Kovertina Rakhmi Indriana Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti
  • Dety Sukmawaty Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti
  • Euis Dasipah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti
Keywords: konsorsium FMA, tanaman jarak, analisis ragam gabungan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengemukakan sensitifitas analisis gabungan (combined analysis) lintas lokasi berdasarkan topografi dengan pemberian konsorsium FMA yang berbeda terhadap karakteristik tumbuh pada tiga kultivar tanaman jarak. Percobaan  dilaksanakan di dua tempat berbeda, yaitu lokasi pertama sebagai dataran rendah bertempat di Cirebon (0-50 mdpl) dan lokasi keduasebagai dataran menengah bertempat di Jatinangor (700-750 mdpl). Waktu percobaan dimulai dari bulan November 2017 sampai bulan Mei 2018. Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola sederhana yang terdiri dari lima belas kombinasi perlakuan yang diulang 2 kali. Hasil percobaan menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan konsorsium FMA dan lokasi terhadap kandungan enzim fosfat. Interaksi antara kombinasi (K) Kultivar IP-3A dengan Konsorsium FMA 7,5 g/polybag dengan lokasi 1 sebagai dataran rendah memiliki nilai enzim fosfatase tertinggi yaitu 0,34. Pengamatan kolonisasi akar terdapat pengaruh nyata pada factor tunggal pemberian konsorsium FMA namun tidak terjadi interaksi antara lokasi dan perlakuan. Sedangkan pengamatan tinggi tanaman, bobot kering total tanaman dan panjang akar memberikan pengaruh yang tidak nyata.

References

BBP2TP. 2011. Panduan Metodologi dan Analisis Data Pengkajian Teknologi Pertanian. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. Hlm. 1-3.

Cucu Suherman VZ. 2011. Peningkatan Pertumbuhan, Hasil Dan Rendemen Minyak Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) Melalui Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula Dan Pupuk Fosfat Pada Inceptisol Jatinangor. Disertasi. Program Pascasarjana Unpad. Bandung.

Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan. 2007. Pedoman Budidaya Tanaman Jarak Pagar.
Melalui < http://ditjenbun.deptan.go.id/tahunanbun/tahunan > [12/6/2009]

Gonzalo. B.E. And A. Miguel. 2006. Mycorrhizal An Eclogical Alternative for Sustainable Agriculture. Melalui http://www.micorhizal.html

Hambali, E., Ani Suryani, Dadang, Hariyadi, Hasim Hanafie, Iman Kartolaksono Reksowardojo, Mira Rivai, Muhamad Ihsanur, Prayoga Suryadarma, Soekisman Tjitrosemito, Tatang Hernas Soerawidjaja, Theresia Prawitasari, Tirto Prakoso, Wahyu Purnama. 2007. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel. Penebar Swadaya, Jakarta.

Harjadi, S. . (2002). Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hesty Dwi Setyaningrum dan Cahyo Saparinto. 2014. Panen Sayur Secara Rutin di Lahan Sempit. Penebar Swadaya, Jakarta.

Koide, R.T., and Schreiner, R.P. 1992. Regulation of the vesicular-arbuscular mycorrhizal symbiosis. Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 43: 557-581.

Masjkur, M dan N.D. Septiastuti. 2009. Model AMMI Percobaan Lokasi Ganda Pemupukan, N, P, K. Forum Statistik dan Komputasi 14 (1): 11-15

Nuhamara, ST. 1994. Peranan Mikoriza Untuk Reklamasi Lahan Kritis. Program Pelatihan Biologi dan Bioteknologi Mikoriza.

Prasasti, O. H., K. I Purwani, & S. Nurhatika. 2013. Pengaruh mikoriza Glomus fasciculatum terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman Kacang Tanah yang terinfeksi patogen Sclerotium rolfsii. J. Sains dan Seni Pomits 2 (2) : 74 – 78

Prayudyaningsih, R. dan H. T. (2008). Percepatan Pertumbuhan Tanaman Bitti (Vitex cofasuss Reinw) dengan Aplikasi Fungsi Mikorisa Arbuskula (FMI). Makasar: Balai Penelitian Kehutanan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2015. Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Varietas IP-3P.

Preston, S. 2007. Alternative Soil Amandements. NCAT Agriclture Specialist. National Sustainable Agricukture Information Service. ATTRA Publication. Melalui http://www.attra.ncat.org/attra-pub/PDF/altsoil.pdf [8/3/2007].

Smith, S.E. and D.J. Read. 1997. Mycorrhizal Symbiosis. Second Edition.London: Academic Press.

Susilo, A.W. 2011. Analisis Stabilitas Dayahasil Beberapa Hibrida Unggul Harapan Kakao pada Lokasi Tumbuh Berbeda. Jurnal Pelita Perkebunan 37(3):168-180.

Sutarno. 2009. Model RAK di Lintas Lokasi (Over Locations) untuk Hasil dan Komponen Hasil Kacang Tanah. Jurnal Informatika Pertanian 18(2):79-94.

Varma, A. 2008. Ecophysiology and application of arbuscular mycorrhizae fungi in arid soils. P 561-591. In A. Varma and B. Hock (ed) Mycorrhiza, structure, function, molecular biology and biotechnology. Springer. Verlag, Berlin.

Widiastuti, H., N. Sukarno, L.K. Darusman, D.H. Goenadi, S. Smith and E. Guhardja. 2005. Tingkat Kedinian Infeksi Acaulospora tuberculata dan Gigaspora margarita pada Bibit Kelapa Sawit. J. Mikrobiol. Indones. 10 (1): 42-44.
Published
2022-02-01
Section
Articles