PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN WAKTU PENGERINGAN RIMPANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Abstract
Masa dormansi benih (rimpang) temulawak sangat dipengaruhi oleh kadar airnya. Penurunan kadar air dapat mempercepat pematahan dormansi,,meningkatkan aktivitas sitokinin sehingga mempercepat tumbuhnya tunas. Namun demikian mutu kadar air rimpang juga merupakan penentu dalam pertumbuhan tanaman temulawak selanjutnya disamping kondisi media tanam sebagai tempat tumbuh tanaman tersebut..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi terbaik dari waktu pengeringan rimpang dan komposisi media tanam dalam mendukung pertumbuhan tanaman temulawak.. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan pot dengan penyusunan unit percobaan menurut rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Komposisi Media Tanam (M) Tanah Mineral + Serbuk Gergaji + Pupuk Kandang dengan perbandingan berbeda, yaitu perlakuan M1; 2 : 0 : 0,5, perlakuan M2; 2 :0,5 : 0 dan Perlakuan M3; 2 : 0,25 : 0. Untuk faktor kedua adalah Waktu Pengeringan Rimpang (W) terdiri dari 4 taraf, yaitu; 0 hari, 2 hari, 4 hari dan 6 hari. Peubah yang diamati adalah: Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Anakan/rumpun, Berat Basah Rimpang, dan Berat Kering Rimpang. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi darikedua factor perlakuan. Media tanam dengan komposisi Tanah: Serbuk Gergaji: Pupuk Kandang 2:0,25:0,25 nyata meningkatkan Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Jumlah anakan temulawak. Pengeringan rimpang selama 0, 2, 4 dan 6 hari sebelum penanaman meningkatkan Bobot Basah dan Bobot Kering rimpang setelah 14 minggu setelah tanam.
References
Banful, B. P.Y. Adjei, N.K Achiaa. 2011. Effect of Seed Drying on Germination Behavior and Seedling Growth of Sweetsop (Annona squamosa). Journal Of agronomy Science and Tecnology Journal of Agricultural Science and Technology. 5(4).USA
Erizilina,E, P,Pamoengkas, Darwo. 2019. Hubungan Sifat Fisik dan Kimia Tanah Dengan Pertumbuhan Meranti Merah di KHDTK Haurbentes. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 9 (1): 68-74
Hadas. A 2005. Germination and Seedling Establishment. Encyclopedia of Soil in The Environment. Elsevier 130 – 137.
Hartatik, W. Subiksa, D. Hardi dan M. Permadi, 2000. Ameliorasi Tanah Gambut Dengan Abu Serbuk Gergaji dan Terak Baja Pada Tanaman Kedelai. Prosiding Kongres Nasional 7/ Himpunan Ilmu Tanah Indonesia. Bandung.
Hasanah, M., Sukarman, dan D. Rusmin. 2004. Teknologi Produksi Benih Jahe. Plasma Nuftah dan Pembenihan Tanaman Rempah dan Obat. Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat. 16 : 9 – 16
Hasibuan, H,S, D.Sopandie, Trikoesoemaningtyas, D.Wirnas. 2018. Pemupukan N,P,K, Dolomit dan Pupuk Kandang pada Budidaya Kedelai di Lahan Kering Masam. Jurnal Agronomi Indonesia. 46(2).175
Kosasih, A.S dan Heryati, 2006. Pengaruh Medium Sapih Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea selanica BI di Persemaian. Jurnal Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor
Liu,S, J.Wang, S.Pu, E.Blagodetskaya, Y. Kuzyakov, S.Razavi. 2020. Impact of Manure on Soil Biochemical Properties; A Global Synthesis. Science of The Total Environment. Volume 745
Nasution, Z. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Bahan Pangan. Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 119 hal.
Pandey, R. V,Paul and R. Meena. 2017. Plant Growth Analysis. Physiological Technicques to Analyze the Impact of Clime on Crop Plant. ICAR. New Delhi
Pato, U. dan Yusmarini. 2004. Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman Pangan. Universitas Riau. 72 hal
Rahardjo, M. Rosita, S.M.D. Sudiarto. Kosasi. 2004. Peranan Populasi Tanaman Terhadap Produktivitas Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal Bahan Alam Indonesia, 3 : 165-170 hal
Rahardjo, M. dan E.R. Pribadi. 2010. Pengaruh Pupuk UREA, SP36, dan KCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.). Jurnal Littri, 16 : 98-105 hal
Rahardjo, M. 2012. Pengaruh Pupuk K Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Mutu Rimpang Jahe Muda (Zingiber officinale Rocs.). Jurnal Littri, 18 : 10-16 hal
Riyawati. 2012. Pengaruh Residu Pupuk Kandang Ayam dan Sapi pada Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L.) di Media Gambut. Skripsi. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Rosmarkam, A. 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta. 210 hal.
Rusmin.D, M.R Suhartanto, S. Ilyas, D. Manohara Dan E. Widajati. 2020.Peningkatan Produksi dan Mutu Rimpang Benih Jahe Putih Besar Melalui Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Perspektif. 19(1);29-40
Sarief, E.S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
Sudiato dan Gusmaini. 2004. Pemampaatan Bahan Organik In Situ Untuk Efisiensi Budidaya Jahe yang Berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian, 23 : 37-45
Sudomo, A. dan H.B. Santosa. 2011. Pengaruh Media Organik dan Tanah Mineral Terhadap Pertumbuhan dan Indeks Mutu Bibit Mindi (Melia azedarach L.). Jurnal Litri, 8 : 263- 271
Sutiyoso, Y. 1996. Pengaruh Media Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Obat. PAI. Jakarta. 37 hal
Tim Penyusun Balitbangtan. 2017. Standar Operasional Prosedur Budidaya Temulawak. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 16 Hal
Wiroatmodjo, J. dan Suwodo. 1995. Metode Pemacu Perkecambahan Kunyit (Curcuma domestics) dengan 2,4-D. Jurnal Agronomi, 17 : 23-28 hal
Winarno. 2004. Penerapan SOP Budidaya Untuk Mendukung Temulawak Sebagai Bahan Baku Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, 9 : 78-93 hal
Yusron,M.Cheppy,S.dan Octivia,T. 2012. Respon Lima Aksesi Jahe Putih Kecil (Zingiber officinale var. Amarum) Terhadap Pemupukan. Jurnal Littri, 18 : 66-73 hal